Entah kenapa saya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang unik. Itu kesimpulan saya setelah selama kurang lebih enam bulan tinggal satu rumah dengan tiga makhluk menyerupai manusia yang saya sebut teman.
Saya tak habis pikir, apakah benar bahwa keganjilan dan keanehan itu bisa menular? Karena setahu saya, dulu mereka terlihat begitu normal.
Tapi setelah tinggal bersama mereka, ternyata saya salah.
biar lebih jelas, akan saya perkenalkan satu persatu para penghuni kost pentolers, termasuk saya sendiri.
PRIMA
Satu-satunya anak jurusan pajak di kost kami. Pejantan tambun yang sangat gampang untuk dikenali. Jika kalian sedang berjalan-jalan di TPA atau TPU lalu kebetulan menemukan seonggok makhluk lucu berbadan besar, yang selalu senyum-senyum geje, itulah dia.
Prima berasal dari Cimahi, meskipun dia bersikeras mengatakan (biasanya sambil menunjukan KTP) bahwa dia berasal dari Bandung. Saya nggak tahu kenapa dia sangat ingin menjadi orang bandung. Kenapa sih, Prim?
Prima adalah seorang businessman sejati. Tidak ada satupun kesempatan bisnis yang ia lewatkan. Dari jualan gorengan dan donat, sampai menjadi marketing buku USM, semuanya disikat.
Walaupun tidak jarang kerugian yang didapat, tapi “yang penting pengalamannya!” betul, Prim?
Prima sangat aneh, meskipun berbadan subur, tetapi dia jarang sekali makan dan lebih sering mengemil.
Eits, tapi jangan salah. Batas antara mengemil dan makan bagi prima seringkali bias. Misalnya: baginya makan indomie double + telur + nasi + es susu masih termasuk ke dalam kategori mengemil.
Mari kita beralih ke hobinya. Hobi Prima sedikit banyak sama dengan saya, yaitu menonton DVD. Bedanya, prima mempunyai sebuah ritual unik jika membeli DVD, yaitu dengan tidak mencobanya terlebih dahulu. Kenapa begitu? entahlah, hanya dia dan Tuhan yang tahu. Yang jelas jika ternyata DVDnya nggak jalan atau isinya jelek, dia akan menyalahkan si penjual DVD.
Hobi ganjilnya yang lain adalah merombak lagu sesuka hatinya. Sudah banyak korban lagu melankolis nan merdu yang berubah jadi garing gara-gara dia ubah seenak udelnya.
backsound: Kerispatih – Tak Lekang oleh Waktu
Diriiiimuuuu dihaaatttiiiikuuuuu…. taakkk leekaaaanggg oleeeehhh Maaaamaaaaann (atau terkadang Brian, tergantung suasana hatinya.)
garing, kan? rusak sudah apresiasi saya terhadap lagu tersebut.
GALIH
Sebenarnya saya bingung harus menulis apa soal Galih. Jika membayangkan Galih, yang terbayang hanyalah dua kata, nggak jelas. Dan begitulah kami menyebutnya, GeJe, berarti Galih Jaya, atau bisa juga Ga Jelas.
Galih berasal dari daerah yang sama dengan Prima, Cimahi. Bedanya dia tak pernah memaksakan diri untuk disebut sebagai orang Bandung.
Secara fisik mereka berdua juga adalah kebalikan. Jika Prima adalah 0, maka Galih adalah 1. Kurus dan tinggi.
Galih termasuk sangat pendiam, walaupun jika sedang “kumat” porsi bercandanya bisa gila-gilaan dan membuat gondok yang lain. Tapi kebanyakan waktu dia lebih banyak diam di kamar, atau jalan-jalan ke luar. Jika kebetulan berpapasan di kost dan ditanya, “mau ke mana, Lih?”
jawabannya pasti, “kemana we,” atau “jalan-jalan.”
Hobi Galih adalah “berkencan” dengan laptopnya, atau hapenya. Jika kalian tak sengaja mengintip (mengintip kok nggak sengaja..) Galih di dalam kamarnya, kalian hanya akan menemuinya dalam tiga posisi. Tidur, tiduran sambil memegang HP, atau tiduran sambil main laptop.
Dia sangat pandai memainkan jemarinya. Coba saja tantang bermain VOS, O2 Jam, atau FoF, saya jamin kalian kalah.
Selain itu dia adalah seorang programmer handal. Dia pernah membuat sebuah game RPG. Dia juga yang membantu membuat program untuk bisnis pulsanya Prima.
Eits, jangan kira dia adalah yang paling normal diantara kami. Galih mempunyai sebuah kebiasaan yang agak, unik. Yaitu kebiasaan tidurnya.
Galih adalah makhluk malam. Dia tidur siang hari dan bangun malam hari, Mirip vampir, dan makhluk nocturnal sejenisnya. Biasanya jam sepuluh, saat anak-anak yang lain sudah agak mengantuk, dia masih terlihat segar, karena baru bangun tidur satu jam sebelumnya.
HADI
Perjaka yang satu ini berasal dari Ciganjur, Jakarta. Dia sangat terobsesi dengan Fedi Nuryl, mentang-mentang mukanya “sedikit mirip” dengan Yang Bersangkutan. Lebih-lebih, dia seenaknya mengkultuskan nama panggilannya sebagai Hadi Nuryl.
Hadi sangat gila bola, dengan intensitas kegilaan yang luar biasa. Kecanduan stadium 4, lah, pokoknya. Tiada hari tanpa bermain bola, jika dia bisa memilih saat dilahirkan, saya yakin dia lebih memilih menjadi bola daripada manusia.
Berikut adalah jadwal sehari-hari dari Hadi:
- jam 5-6 pagi : nonton acara bola di TV
- jam 8-10 pagi : main bola di MBM
- jam 4-6 sore : main bola di MBM / terkadang jadi official atau wasit..
- jam 8-10 malam: main futsal / atau terkadang main PS2, tapi itu juga main game bola
- jam 10 keatas : nonton liga itali, liga spanyol, liga belanda, liga champion, piala FA, dll.
Tapi tak dapat dipungkiri, Hadi memang memiliki wajah yang paling lumayan di antara kami. dan walaupun saya tak mau mengakuinya, dia memang mirip Fedi Nuryl.
Dia juga paling pintar di antara kami, terbukti dengan nilai IP-nya yang berada di wilayah “Cum-Laude“. Coba bayangkan, seorang yang tampan, jago bermain bola, dan juga pintar. paket komplit.
Tapi, tunggu dulu, dia juga merupakan salah satu penghuni kost Pentolers, yang artinya dia juga sama dengan kami semua, agak nyeleneh.
Kebiasaan unik nomor satunya adalah, dia sangat obsesif kompulsif terhadap pepaya. Entah kenapa itu menjadi favoritnya. Tiada hari tanpa makan pepaya. Mungkinkah karena nenek moyangnya adalah burung perkutut? Saya masih belum bisa memastikan.
Kebiasaan unik hadi yang lain adalah, dia senang sekali membawa barang-barang kecil milik kostan ke kamarnya sendiri. Dari remote TV sampai kunci gembok, semua tak ada yang luput. Alasannya simple, “aduh, lupa.”
Maka dari itu, jika ada salah seorang dari kami yang mencari kunci halaman belakang, Hadi adalah tertuduh nomor satu. Suatu hari dia bahkan pernah tak sengaja membawa gembok kamar Prima ke kamarnya sendiri, menyebabkan Prima belingsatan mencari gemboknya saat mau kuliah.
Saya, ILHAM SIGANTENG TAMPAN LUCU IMUT TAPI BOHONG.
Tak banyak yang bisa dikatakan soal saya, selain, saya asli Bandung dan bisa dikatakan sebagai orang yang paling normal disana. (dusta)
wah, wah, sekian dulu untuk perkenalan dengan penghuni kost Pentolers. Di postingan selanjutnya akan saya ceritakan kegilaan-kegilaan kami selama tinggal di tempat ini.