Pada tahun 1999, ada seorang pemuda berambut gondrong yang seringkali terlihat di acara-acara CG (Computer Graphic) dan Anime Expo. Pemuda yang saat itu berusia sekitar dua puluh lima tahun, menjajakan CD berisi animasi pendek berdurasi 5 menit. Animasi yang selama lima bulan terakhir dia kerjakan seorang diri, di sela-sela pekerjaannya utamanya sebagai programmer game.
Tahun 2017, pemuda yang kini sudah genap menjadi pria dewasa itu melalui animasinya yang berjudul Your Name (Kimi no Na Wa) berhasil menyalip Spirited Away besutan Hayao Miyazaki sebagai anime dengan pendapatan terbanyak sepanjang waktu.
Pria itu bernama Makoto Shinkai, animator, sekaligus pendiri studio CoMix Wave.
Banyak yang menyukai karya-karya Shinkai karena kualitas gambarnya yang luar biasa. beberapa adegan dalam anime Garden of Words bahkan terasa sangat nyata. Setiap frame yang dia ciptakan selalu indah dan enak dinikmati. Tahun 2007, saat dia membuat 5 Centimeter per Second, banyak yang memplesetkannya menjadi 5 Wallpaper per Second. karena saat apapun kita mempause anime tersebut, gambarnya bisa digunakan untuk wallpaper komputer kita.
Garden of Words (2013) 5 WallpaperCentimeter per Second (2007)
Tapi, yang lebih menarik untuk dibahas adalah bagaimana Shinkai selalu mengambil tema utama yang relatif sama untuk setiap karya-karyanya.
Shinkai selalu menggunakan tema Jarak.
Untuk melihat betapa briliannya dia memainkan tema ini, saya akan membahas dengan singkat beberapa karya yang dia buat, dan bagaimana Your Name menjadi kulminasi dari tema jarak yang selama ini dia gunakan.
Oke, di titik ini saya ingin memperingatkan “SPOILER ALERT“ bagi yang belum pernah menonton karya-karyanya, terutama Your Name. YOU’VE BEEN WARNED.
She and Her Cat (Kanojo to Kanojo no Neko), 1999
Di bagian pembukaan saya sudah bercerita jika Shinkai memulai karirnya dengan menjajakan sebuah CD berisi anime pendek, inilah anime tersebut. Sebuah karya yang membuat namanya mulai dikenal oleh publik.dengan anime ini dia memenangkan DoGA CG Animation Contest di tahun 2000.
Anime ini dibuat monokrom, dan lebih berfokus kepada narasi. Anime ini bercerita tentang seekor kucing bernama Chobi yang ditemukan dan diurus oleh seorang wanita. Dalam lima menit kita disuguhkan kehidupan wanita itu dari sudut pandang seekor kucing. Bagaimana dia jatuh cinta dan patah hati, serta bagaimana Chobi ingin selalu bersama-sama dengan wanita itu. dia bahkan menolak untuk menikah dengan kucing tetangga, demi terus bersama-sama dengan wanita tersebut.
Jarak yang dibuat oleh Shinkai dalam anime ini adalah spesies dan bahasa yang berbeda antara Chobi dan wanita itu. dan walaupun di bagian akhir Chobi mengatakan bahwa dia menyukai kehidupannya saat ini, kita tahu bahwa perasaan Chobi kepada wanita itu mungkin tak akan pernah benar-benar tersampaikan.

Voices of A Distance Star (Hoshi no Koe), 2002
Untuk yang baru-baru ini pernah nonton film Passengers, mungkin masih ingat adegan awal ketika protagonisnya mengirim email darurat ke bumi, yang ternyata baru sampai dalam waktu 16 tahun, dan balasannya baru akan sampai minimal 50 tahun lagi. Premis dari anime ini tidak jauh dari adegan tersebut.
Bercerita tentang dua orang sahabat, Mikako dan Noboru. Suatu hari, Mikako memutuskan untuk bergabung dengan UN Space Army dan pergi ke luar angkasa untuk membantu mengungkap misteri bangsa Tarsians. Sementara Noboru tetap tinggal di Bumi.
Jarak (literally) sangat terasa di dalam anime ini. Sepanjang film kita disuguhi percakapan Mikako dan Noboru via SMS. Perlahan tapi pasti Mikako dan rombongannya semakin menjauhi bumi, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima SMS semakin panjang, dari mulai hitungan menit.. sampai akhirnya hitungan tahun. Kita juga diperlihatkan betapa kesepian dan terisolasinya Mikako selama perjalanan luar angkasanya.
Bagaimana rasanya mennyayangi seseorang yang semakin lama semakin jauh, alih-alih semakin dekat dengan kalian? Walaupun premisnya tentang jarak bumi dan luar angkasa, tapi anime ini dibalut pertarungan mecha ala Gundam. Mikako is a bad ass pilot.
The Place Promised in Our Early Days (Kumo no Muko, Yakusoku no Basho), 2004
Sedikit OOT, sebenarnya, hal yang paling oke dalam anime ini adalah soundtracknya. Shinkai sangat beruntung bisa bertemu dan bekerja sama dengan Tenmon sebagai komposer semenjak awal karirnya dalam membuat anime. Dia bisa memperdengarkan dengan sempurna melankolia yang ingin disampaikan oleh Shinkai. (Keberuntungan yang sama juga didapat oleh duo Hayao Miyazaki – Joe Hisaishi, dan Satoshi Kon – Susumu Hirasawa)
Anime ini bercerita tentang tiga sahabat; Hiroki, Takuya dan Sayuri. mereka tinggal di sebuah dunia alternatif dimana Jepang terbagi dua, dan dipisahkan oleh sebuah menara raksasa yang bisa terlihat dari jarak ratusan kilometer.
Ketiga sahabat ini berjanji untuk membuat pesawat terbang dan memecahkan misteri dari menara supertinggi tersebut. Namun tiba-tiba suatu hari Sayuri pergi meninggalkan kedua sahabatnya karena sakit.
Bertahun-tahun kemudian, Hiroki mengetahui bahwa Sayuri ternyata saat ini dalam keadaan koma, dan jiwanya terjebak di dimensi lain. Hiroki kemudian bekerja sama dengan Takuya untuk menemukan Sayuri di dimensi tersebut, agar dia bisa terbangun.

Five Centimeter per Second (Byosoku Go Senchimeteru), 2007
Anime ini sangat tepat untuk ditonton pertama kali oleh orang-orang yang belum pernah menonton anime buatan Shinkai. Animasi yang indah, serta plot yang sederhana namun membuat gundah. (Akan lebih terasa jika kalian sedang/pernah mengalami LDR, hehehe..)
Anime ini bercerita tentang Takaki dan Akari, dua orang teman masa kecil yang terpisah ketika masuk ke SMP. plotnya terbagi ke dalam tiga episode, yang saling berkaitan satu sama lain.
Episode pertama bercerita tentang keseharian Takaki dan Akari yang rutin berkirim surat setelah berpisah satu tahun sebelumnya. Namun ternyata Takaki dan keluarganya kali ini harus pindah, jauh ke selatan, sehingga keduanya mungkin sulit untuk bertemu kembali.
Mereka kemudian memutuskan untuk bertemu untuk terakhir kalinya.
Sepanjang episode pertama, kita mengikuti perjalanan Takaki untuk menemui Akari. monolog-monolog Takaki dan adegan selama perjalanan di kereta mampu membuat hati kita ikut tak karuan.
Episode kedua, kita mengikuti kehidupan Takaki semasa SMA dari sudut pandang Kanae, seorang gadis yang diam-diam menyukai Takaki semenjak dia pindah ke Tanegashima.
Sementara di episode ketiga, kita mengikuti kehidupan Takaki setelah dia pindah kembali ke Tokyo, dan bagaiman dia masih tidak bisa move on dari Akari setelah bertahun-tahun dalam bentuk musikal. Lagu One More Time, One More Chance yang dibawakan oleh Masayoshi Yamazaki, sangat pas mengiringi episode ini.

The Garden of Words (Kotonoha no Niwa), 2013
Anime ini mengisahkan tentang seorang Remaja SMA bernama Takao (15) yang mempunyai kebiasaan bolos pada jam pelajaran pertama dan pergi ke Taman Shinjuku untuk menggambar pada saat turun hujan.
Suatu hari di awal musim hujan, dia bertemu dengan seorang mbak-mbak yang bernama Yukino (27) di taman tersebut. Keduanya kemudian selalu bertemu di taman itu ketika hari hujan, sehingga lambat laun Takao menyimpan perasaan kepada Yukino.
Walaupun premis ceritanya sederhana seperti 5cm per Second, namun gaya bercerita yang didominasi oleh narasi Takao membuat penonton bisa mendalami dengan baik pikiran dan perasaan yang dialami olehnya. ada juga twist kecil di sepertiga bagian akhir yang membuat cerita semakin menarik. Jarak yang digunakan di dalam anime ini adalah jarak usia yang cukup jauh antara kedua tokoh utamanya.
Hal menarik lainnya dalam anime ini adalah hobi serta cita-cita Takao yang sedikit tidak biasa, yaitu mendesain dan membuat sepatu perempuan.
Saran bagi yang belum pernah tapi ingin nonton, langsung cari versi 1080, 2K, atau bahkan 4Knya, karena anime ini adalah ajang pamer kemampuan dari sang pembuatnya. Pamer teruuuus…
Your Name (Kimi no Na Wa), 2016
And this is it! The latest one.
Dari reviu-reviu di atas kita sudah mengetahui bagaimana Shinkai menggunakan tema jarak secara kreatif, setidaknya untuk sebagian besar karyanya. Dari mulai jarak tempat, dimensi, spesies, planet, komunikasi, serta usia. Tapi mungkin hal-hal tersebut juga sering digunakan di dalam anime atau film lain bukan? tentu saja. akan tetapi Shinkai adalah salah satu yang konsisten menggunakan tema tersebut.
Lalu, apa yang luar biasa dari Kimi no Nawa? kenapa di bagian atas disebutkan bahwa anime ini adalah kulminasi dari tema Jarak yang sering dia gunakan?
Nah sekarang, coba perhatikan beberapa premis dari film/anime dibawah ini:
- Kokoro Connect (2012), It’s a Boy Girl Thing (2006), The Change-Up (2011): Pertukaran tubuh
- 5cm per Second (2007), Sleepless in Seattle (1993), The Notebook (2004): Long Distance Relationship
- The Lake House (2006), Deja Vu (2006), About Time (2013): Perbedaan Waktu
- Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004), 50 First Dates (2004): Amnesia.
- Armageddon (1998), Deep Impact (1998): Meteor jatuh
Ssebagian dari premis film tersebut berhubungan dengan jarak (figuratively). Nah, sekarang bayangkan jika semua premis tersebut digabungkan ke dalam satu karya.
Resapi… dan Bayangkan..
Dalam Kimi no Na Wa, Taki, sang protagonis, tiba-tiba mendapati bahwa tubuhnya tertukar dengan seorang perempuan yang bernama Mitsuha. Keduanya terpisah Jarak yang sangat jauh, satu di Tokyo, satu di desa terpencil di pinggir danau.
Mereka sulit untuk berkoordinasi dan bertemu karena selain jarak mereka berjauhan, setiap kali mereka bangun ke tubuh mereka masing-masing, mereka akan melupakan kejadian saat tubuh mereka tertukar, yang seolah-olah seperti mimpi. Merekapun berusaha mencari cara untuk berkomunikasi satu sama lain, yaitu lewat catatan di ponsel dan sebuah buku tulis.
Seperti film romance pada umumnya, lambat laun mereka menyimpan perasaan satu sama lain. Namun suatu hari, tiba-tiba mereka tidak lagi bertukar tubuh.
It gets crazier from here..
Taki yang sangat penasaran ingin bertemu dengan Mitsuha kemudian berusaha untuk mencari tahu keberadaannya. dia tidak ingat dimana lokasi Mitsuha berada, bahkan namanya pun perlahan memudar dari ingatannya. untuk mengabadikan ingatan terakhir tentang lokasi Mitsuha, dia terus menerus menggambar pemdandangan terakhir yang dia ingat di tempat Mitsuha.
SPOILER
Menjelang bagian akhir Taki mengetahui bahwa Kota tempat Mitsuha berada telah habis terkena meteor. Mitsuha telah meninggal, dan selama ini Taki bertukar tubuh dengan Mitsuha di waktu dua tahun yang lalu, sebelum meteornya jatuh di kota itu.
Dan yang lebih menyakitkan ternyata Mitsuha dua tahun yang lalu pernah berusaha menemui Taki di Tokyo, tapi Taki tentu saja belum mengenalnya.
Ini bukan bagian endingnya, dan walaupun terasa mirip dengan bagian akhir dari film The Lake House, tetap saja sukses membuat saya dan para penonton lain di bioskop terenyuh, bahkan ada yang termehek-mehek.
Tanpa kejeniusan dalam meramu konflik dan jalan cerita, serta tanpa kemampuan yang mumpuni dalam memaknai perasaan serta jarak, anime ini mungkin hanya akan jadi anime njlimet yang tidak jelas kemana arahnya. Tapi di tangan Makoto Shinkai, anime ini sukses menjadi maha karya.
Mungkin butuh jarak waktu lama sampai kita menemukan anime seperti ini lagi.
