Aku tak bisa berhenti tersenyum. Dengan lincah jemariku menari, menggores serta melompat-lompat di atas lantai kertas. Menorehkan bait-bait penuh romantisme picisan yang mungkin kalian bilang klise.
Continue reading “[Fiksi] – Catatan”Dasar babi-babi kapitalis. Keluhku dalam hati sore itu. Aku keluar dari dalam gedung tempatku bekerja dengan perut, dompet, serta wajah mengkerut dan kosong. Hari inipun hasilnya nihil.
Continue reading “[Fiksi] – Rezeki”